Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalam matematika dan komputasi, algoritma atau algoritme [1] merupakan
kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah ini
dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir. Masalah tersebut
dapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah, ada kriteria
kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Algoritma akan
dapat selalu berakhir untuk semua kondisi awal yang memenuhi kriteria, dalam
hal ini berbeda dengan heuristik. Algoritma sering
mempunyai langkah pengulangan (iterasi) atau memerlukan
keputusan (logika Boolean dan perbandingan) sampai tugasnya
selesai.
Desain dan analisis
algoritma adalah suatu cabang khusus dalam ilmu komputer yang mempelajari
karakteristik dan performa dari suatu algoritma dalam menyelesaikan masalah,
terlepas dari implementasi algoritma tersebut. Dalam cabang disiplin ini
algoritma dipelajari secara abstrak, terlepas dari sistem komputer atau bahasa
pemrograman yang digunakan. Algoritma yang berbeda dapat diterapkan pada suatu
masalah dengan kriteria yang sama.
Kompleksitas dari suatu algoritma merupakan
ukuran seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan
masalah. Secara informal, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan
dalam waktu yang singkat memiliki kompleksitas yang rendah, sementara algoritma
yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan masalahnya mempunyai
kompleksitas yang tinggi.
Sejarah istilah "algoritma"
Kata algoritma berasal dari
latinisasi nama seorang ahli matematika dari Uzbekistan Al Khawārizmi (hidup sekitar
abad ke-9), sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam bahasa latin
dari abad ke-12 "Algorithmi de numero Indorum". Pada awalnya
kata algorisma adalah istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis untuk
menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numerik arab (sebenarnya
dari India, seperti tertulis pada judul di atas). Pada abad ke-18, istilah ini
berkembang menjadi algoritma, yang mencakup semua prosedur atau
urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Masalah timbul pada saat akan menuangkan bagaimana proses yang harus dilalui
dalam suatu/sebuah sistem (program) bagi komputer sehingga pada saat
eksekusinya, komputer dapat bekerja seperti yang diharapkan. Programer komputer
akan lebih nyaman menuangkan prosedur komputasinya atau urutan langkah proses
dengan terlebih dahulu membuat gambaran (diagram alur) diatas kertas.
Jenis-jenis Algoritma
Terdapat beragam klasifikasi algoritma dan
setiap klasifikasi mempunyai alasan tersendiri. Salah satu cara untuk melakukan
klasifikasi jenis-jenis algoritma adalah dengan memperhatikan paradigma dan
metode yang digunakan untuk mendesain algoritma tersebut. Beberapa paradigma
yang digunakan dalam menyusun suatu algoritma akan dipaparkan dibagian ini.
Masing-masing paradigma dapat digunakan dalam banyak algoritma yang berbeda.
·
Divide and Conquer, paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi
permasalahan-permasalahan yang lebih kecil. Pembagian masalah ini dilakukan
terus menerus sampai ditemukan bagian masalah kecil yang mudah untuk dipecahkan.
Singkatnya menyelesaikan keseluruhan masalah dengan membagi masalah
besar dan kemudian memecahkanpermasalahan-permasalahan kecil yang
terbentuk.
·
Dynamic programming, paradigma
pemrograman dinamik akan sesuai jika digunakan pada suatu masalah yang
mengandung sub-struktur yang
optimal (, dan mengandung beberapabagian permasalahan
yang tumpang tindih . Paradigma ini sekilas terlihat mirip dengan paradigma Divide and Conquer, sama-sama mencoba untuk membagi permasalahan menjadi sub permasalahan
yang lebih kecil, tapi secara intrinsik ada perbedaan dari karakter
permasalahan yang dihadapi.
·
Metode serakah. Sebuah algoritma serakah mirip dengan
sebuah Pemrograman dinamik, bedanya jawaban dari
submasalah tidak perlu diketahui dalam setiap tahap; dan menggunakan pilihan
"serakah" apa yang dilihat terbaik pada saat itu.
No comments:
Post a Comment